Seperti yang di ketahui oleh masyarakat pada umumnya, septicktank berfungsi sebagai tempat penampungan tinja dan limbah yang datangnya dari toilet, atau istilah sopanya " Blackwater " namun selain sebagai penampung septicktank juga berfungsi sebagai pengolah air limbah " Blackwater " sebelum nantinya meresap ke dalam tanah atau di buang ke pengolahan lebih lanjut, Jadi septink tank adalah bentuk penampungan dan pengolahan limbah cair paling sederhana dan dapat di miliki oleh semua rumah.
Secara umum, di alam
ada 2 kelompok mikroba yakni yang membutuhkan oksigen (aerob) dan yang
tidak membutuhkan oksigen (anaerob). Sifat mikroba itulah yang dipakai
dalam system pengolahan limbah yang juga terbagi menjadi dua, system
aerob dan system anaerob. System aerob bekerja sangat cepat tetapi
membutuhkan energy, sedangkan system anaerob bekerja sangat lambat tapi
menghasilkan energy. Sistem anaerob ini yang salah satunya diterapkan dalam pembuatan biogas.
Di dalam septik
tank tidak ada suplai oksigen (anaerob), sehingga hanya mikroba anaerob
saja yang bisa hidup. Itu sebabnya septik tank dibuat sedemikian
tertutup rapat sehingga tidak ada oksigen yang bisa masuk. Jika
ada oksigen yang masuk, terjadi kekacauan di dalam septik tank karena
sebagian bakteri anaerob yang terkena kontak dengan oksigen mogok
bekerja. Dan ketika itu terjadi, tahu-tahu septik tank mengeluarkan bau
yang tidak sedap (bau tinja yang belum terolah).
Di dalam septik tank, mikroba mengeluarkan enzim dan enzim itulah yang
mengolah limbah. Mereka bekerja sangat lambat namun pasti, bahkan hingga
berbulan-bulan sebelum limbah tersebut terurai sempurna. Pada situasi
normal dalam 2 bulan, hanya 50% limbah yang dapat diuraikan dan dalam 5
bulan baru 80%. Dengan kata lain, jika kita buang air hari ini, hingga 2
bulan ke depan, kotoran kita baru 50% diolah.
Sumber : Green Kompasina
Sumber : Green Kompasina